Dalam momentum penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-10 di Papua Barat, PJ Gubernur Ali Baham Temongmere mengungkapkan kesan mendalam atas signifikansi acara ini bagi umat Islam di wilayahnya.
Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi lebih dari itu, sebagai wadah untuk memperkuat iman dan takwa serta memupuk silaturahmi antar umat manusia.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang meraih juara, tetapi bagaimana Al Qur’an dapat membimbing kita dalam menata kehidupan kita sehari-hari,” ujar Gubernur Ali Baham, sambil mengapresiasi dedikasi semua peserta dan penyelenggara yang telah berperan dalam kesuksesan acara ini.
Beliau juga menggarisbawahi pentingnya evaluasi untuk meningkatkan kualitas kegiatan MTQ di masa yang akan datang. “Kami menaruh harapan besar bahwa Papua Barat akan mampu melahirkan qori dan qoriah terbaik yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya dengan penuh optimisme.
Dalam konteks penyelenggaraan MTQ ke depan, Gubernur Ali Baham juga mengumumkan kebijakan terkait partisipasi peserta dari luar daerah. “Kami akan membatasi jumlah peserta dari luar Papua Barat hanya sebesar 20%, sebagai upaya untuk lebih menggalang bakat lokal serta mempertahankan kekhasan dan kearifan lokal dalam setiap MTQ yang kami selenggarakan,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Ali Baham mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga semangat persatuan, terutama menjelang Pemilihan Umum yang akan datang. “Mari kita terus menjaga kebersamaan dan mengikuti petunjuk Al Qur’an dalam membangun bangsa yang lebih baik,” tutup beliau dengan harapan besar.
Sambutan ini menandai akhir dari MTQ ke-10 yang sukses, sambil menegaskan komitmen untuk menyelenggarakan acara serupa di masa depan dengan tingkat kualitas yang semakin baik dan memberi dampak positif bagi masyarakat Papua Barat.